Kamis, 04 Maret 2010

SISTEM ITEGUMEN PADA IKAN

SISTEM INTEGUMEN PADA IKAN







PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
INDRALAYA 2009



1. Integumen (kulit)


 Merupakan sistem pembalut tubuh yang terdiri dari kulit dan derivat-derivatnya.

 Derivat sisik antara lain gigi ikan hiu, jari-jari sirip, scute (penebalan pada linea lateralis), finlet (sirip kecil), keel (gerigi kecil) dan beberapa keping tulang tengkorak


Fungsi Kulit :

 Alat pertahanan pertama pada penyakit
 Perlindungan & penyesuaian diri terhadap faktor lingkungan (linea lateralis sebagai organ sensori)
 Alat eksresi dan osmoregulasi
 Alat pernafasan tambahan pada beberapa jenis ikan

Beberapa alat yang terdapat dalam kulit :
 Kelenjar racun, sumber pewarnaan, sumber cahaya, kelenjar mucous (lendir) sehingga licin & berbau khas.
 Alat tersebut untuk mempertahankan diri & untuk menyerang

Struktur kulit ikan :

Kulit terdapat dua lapisan:
 Epidermis (luar)
Selalu basah karena adanya lendir (dari sel piala/goblet), bagian dalam selalu melakukan pembelahan untuk menggantikan sel-sel luar yang lepas. lapisan ini dinamakan (germinativum / lapisan malpighi)
 Dermis/corium (dalam)
lapisan terdiri dari sel-sel yang susunannya lebih kompak, karena dilengkapi dengan pembuluh darah, syaraf & jaringan pengikat. Dan berperan dalam pembentukkan sisik pada ikan yang bersisik



Struktur kulit Ikan


Ket:
1. epidermis; 2. dermis; 3. kelenjar lendir; 4. sisik; 5. chromotophore; 6. subcutis; 7. otot
2. Lendir
 Dihasilkan oleh kelenjar dari lapisan epidermis
 Mengeluarkan zat (semacam glycoprotein) yang dinamakan mucin (bila kena air menjadi lendir
 Ikan yang tidak bersisik mempunyai lendir yang lebih tebal dari pada ikan yang bersisik
Fungsi lendir :
 Mengurangi gesekkan dengan air supaya dapat berenang dengan cepat
 Mencegah infeksi & menutup luka
 Sebagai lapisan semi-permeabel yang mencegah keluar masuknya air melalui kulit.
 Menghindarkan diri dari kekeringan, ex. Ikan paru (Protopterus sp)
 Sebagai pelindung telur yang telah dibuahi dari gangguan luar, ex. Ikan sepat siam (Trichogaster pectoralis)
3. Sisik
 Tersusun seperti genting, yang tertanam pada tuduh hanya sebagian. Bagian pasterior (berpigmen gelap), anterior (terang tidak berwarna)
 Dihasilkan dari lapisan dermis, sering disebut rangka dermis
 Ada ikan yang tidak bersisik sama sekali dari Ordo Siluroidea (jambal, Pangasius pangasius), (Lele, Batrachus sp)
Berdasarkan bentuk dan bahan, ada 5 tipe sisik:
a. Sisik placoid
 Hanya pada ikan bertulang rawan
 Terdapat lapisan dentin
 Bentuk sisik seperti bunga mawar dengan dasar yang bulat/bujur sangkar, bagian yang menonjol seperti duri keluar dari epidermis
 Ex. Ikan pari dan hiu
Placoid (Sisik Ikan Hiu)

Ket:
1. Dentine 2. enamel 3. canaliculi 4.pulp
5. epidermis 6. dermis





b. Sisik cosmoid
 Terdapat ikan fosil dan ikan primitif
 Terdapat beberapa lapisan berturut-turut dari lapisan vitrodentine, cosmine (non seluler), isopedine.
 Ex. Latimeria chalumnae
c. Sisik Ganoid
 Terdiri dari beberapa lapisan, yaitu lapisan ganoine (materialnya garam-garam anorganik), cosmine, isopedine
 Ex. Polypterus, Lepisostidae, Acipenceridae dan Polyodontidae



d./e. Sisik Cycloid dan Ctenoid
 Terdapat pada ikan teleostei (bertulang sejati), bentuk pipih, elastis, tidak mengandung dentine
 Sisik cycloid dan ctenoid pada dasarnya sama, hanya pada sisik ctenoid terdapat gerigi kecil (ctenii)
 Pada kedua sisik ini mempunyai titik awal pertumbuhan berupa fokus dengan garis melingkar (circuler), yang merupakan garis-garis pertumbuhan, antara 2 garis ini disebut annulus (jelas dapat dilihat pada ikan yang hidup pada ikan subtropis)
Cycloid & Ctenoid





4. Pewarnaan
 Pada ikan hidup diperairan bebas, ex. Ikan tenggiri (Scomberomorus commersoni) :
Bagian perut berwarna keputih-putihan, bagian samping tubuh bawah keperak-perakkan ke atasnya kehijau-hijauan atau kebiru-biruan, bagian punggung kehitam-hitaman
 Ikan yang hidup didasar bagian perut warna pucat punggung warna gelap
 Warna ikan disebabkan oleh schemachrome (karena konfigurasi fisik) dan biochrome (pigmen pembawa warna



Ikan Tenggiri (Scomberomorus commerson)



Schemachrome terdapat:
 Putih pada rangka, gelembung renang, sisik & testes
 Biru & ungu pada iris mata
 Warna pelangi sisik, mata dan membran usus
Biochrome :
 Carotenoid : merah & kuning
 Chromolipoid : kuning & kecoklatan
 Indigoid : biru, merah & hijau
 Melanin : hitam & coklat
 Porphyrin/pigmen empedu : merah, kuning, hijau, biru & coklat
 Flavin : berfluorescent kuning atau hijau
 Purin : putih keperakan
 Pterine : putih, kuning, merah & jingga

Sel khusus yang memberikan warna pada ikan, ada 2 macam:
 Iridocyte (sel cermin) : terdapat pada lapisan epidermis menghasilkan guanin kristal (warna keputih-putihan)
 Chromatophore : terdapat dalam lapisan dermis, menghasilkan pigmen warna yang sesungguhnya
Chromatophore dasar ada 4 jenis:
- Erythrophore (merah & jingga)
- Xanthophore (kuning)
- Melanophore (hitam)
- Leucophore (putih)


Fungsi warna pada ikan untuk:

 Perubahan warna terjadi untuk penyamaran yaitu dengan cara bentuk pemudaran warna (counter shading), dimana ikan mempunyai bagian dorsal warna lebih gelap dari pada bagian ventralnya sehingga seperti bayangan
 Kamuflase dengan cara pemecahan warna untuk mengaburkan pandangan terhadap tubuh ikan, sehingga mirip suatu bentuk benda
 Sebagai penanda daya tarik kepada lawan jensnya selama musim mijah
5. Organ Cahaya (Bioluminescens)
 Biasanya hanya pada ikan yang hidup di laut dalam (300-1000 meter)
 Cahaya pada tubuh ikan dari 2 sumber:
- Pada tubuh ikan sendiri, yang terdapat sel cahaya/ phothopore (phothocyte). Ex. Spinax, Etmopterus, Stomiatidae, Gadidae.
- Simbiose dengan bakteri. Ex. Macrouridae, Gadidae, Anomalonidae & Monocentridae. Di laut banda hidup ikan leweri batu (Photoblepharon palpebratus) & Leweri air (Anomalops katoptron) simbiose bakteri pada bagian bawah matanya
6. Kelenjar Racun
 Merupakan derivat dari kelenjar lendir, untuk mempertahankan diri, melemahkan lawan & mencari mangsa.
 Pada ikan karang, ikan lele (kelenjar racun pada sirip punggung & dada) sistem integumennya mengandung racun
 Ikan buntal (Tetraodontidae) kelenjar racun dari hati & empedu
 Kelenjar racun pada sirip punggung, anal & perut : ikan lepu ayam ( Pterois volitans & Pterois russeli), lepu angin (Scorpaena gutta) dan lepu tembaga (Synanceja horrida) mempunyai jari sirip yang pendek dan kokoh, racunnya dapat mematikan manusia
 Kelenjar racun ikan pari (Dasyatis), yaitu pada duri ekor yang bengkok & dalam (jaringan vasodentine)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar